Keindahan Bak Surga dari 5 Destinasi Wisata Tersembunyi di Indonesia
Saat merencanakan liburan, kamu tentu akan memilih destinasi wisata populer. Namun menjelajah destinasi wisata yang tersembunyi memberikan pengalaman yang unik dan menyenangkan. Kamu bisa melihat keindahan alam yang berbeda dan luar biasa. Bahkan masih ada destinasi wisata tersembunyi yang menyimpan keindahan bak surga.
Untuk menjelajah destinasi wisata ini tentu membutuhkan sedikit pengorbanan waktu, tenaga, dan biaya. Namun semua ini akan terbayar ketika melihat lukisan alam yang membuatmu berdecak kagum.
“Sebagai perusahaan teknologi Indonesia, Tokopedia ingin mempermudah masyarakat dalam mewujudkan impian mereka untuk mengeksplorasi berbagai keindahan wisata di Indonesia, sekaligus berkontribusi dalam memberdayakan perekonomian daerah melalui pariwisata,” kata Veronica Business Development Lead for Travel Tokopedia.
Dengan belasan ribu pulau yang terbentang dari Sabang sampai Merauke, tentunya terdapat berbagai destinasi pariwisata yang masih belum terjamah dan dikenal oleh banyak orang. Bagi kamu yang ingin menikmati keindahannya, berikut lima destinasi wisata tersembunyi di tanah air yang belum terjamah.
1. Dataran Tinggi Dieng
Dataran Tinggi Dieng atau Dieng Plateau merupakan salah satu destinasi wisata di provinsi Jawa Tengah. Terletak di jantung pulau Jawa, Dataran Tinggi Dieng memiliki pemandangan sawah, kawah gunung berapi, dan bukit. Dieng merupakan pilihan tepat bagi wisatawan yang ingin merasakan lingkungan alam yang belum terjamah polusi perkotaan.
Dinobatkan sebagai Most Popular Highland pada ajang Anugerah Pariwisata Indonesia 2016, program Pesona Indonesia Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif merupakan bukti nyata akan tingginya minat wisatawan akan destinasi ini.
Hal lain yang dapat dilakukan di Dataran Tinggi Dieng adalah datang ke Dieng Culture Festival, karnaval seni dan budaya ruwat rambut gimbal terbesar di dataran tinggi Dieng yang selalu diadakan pada bulan Agustus setiap tahunnya.
Untuk mencapai Dieng, kamu dapat memilih bandara Yogyakarta ataupun Solo. Setelah itu, para wisatawan bisa melanjutkan perjalanan melalui rute darat menuju Kecamatan Wonosobo dan lanjut ke daerah Dieng.
2. Bukit Lawang
Bukit Lawang adalah nama tempat wisata di Kecamatan Bahorok, Kabupaten Langkat, Provinsi Sumatera Utara yang terletak sekitar 80 km dari kota Medan. Bukit Lawang termasuk dalam lingkup Taman Nasional Gunung Leuser yang merupakan daerah konservasi terhadap orangutan.
Tempat ini merupakan salah satu pilihan tepat bagi wisatawan penggemar lokasi alam yang sejuk dan asri karena daerah ini dikelilingi oleh hutan, sungai, dan juga pegunungan bukit barisan yang membentang sepanjang Pulau Sumatra. Bukit Lawang merupakan tempat konservasi orangutan yang dilindungi, yaitu jenis Orangutan Sumatera, yang merupakan salah satu dari dua jenis orang utan yang hanya bisa ditemui di Sumatera Utara.
Untuk menuju ke Bukit Lawang, terdapat berbagai macam transportasi umum yang setiap harinya melayani rute menuju kawasan wisata tersebut. Terutama dari Kota Medan. Ketika tiba di Bandara Kualanamu, kamu bisa menaiki bus yang berada di terminal terpadu Pinang Baris, Medan.
3. Taman Nasional Baluran
Taman Nasional Baluran adalah salah satu Taman Nasional di Indonesia yang terletak di antarawilayah Wongsorejo, Banyuwangi dan Banyuputih, Situbondo, Jawa Timur, Indonesia. Nama dariTaman Nasional ini diambil dari nama gunung yang berada di daerah ini, yaitu Gunung Baluran.Taman Nasional Baluran memiliki luas 25 ribu hektar dan menawarkan pemandangan khasAfrika dan jarang ditemui di tempat lain. Saat datang ke Taman Nasional Baluran, wisatawandisuguhkan pemandangan padang savana dengan banyak satwa liar seperti rusa, kerbau,banteng, monyet ekor panjang dan burung merak. Pemandangan savana ini membuat TamanNasional Baluran sering disebut ‘Africa van Java’.Wisatawan dapat mencapai Taman Nasional Baluran dengan menggunakan pesawat,sesampainya di Bandara Juanda, pengunjung bisa menggunakan bus jurusan Juanda-Bungurasih, kemudian dilanjutkan dengan menaiki Bus Banyuwangi via Situbondo dan turun dipintu masuk Taman Nasional Baluran.
4. Tana Toraja
Dataran Tinggi Tana Toraja menawarkan perpaduan yang menarik antara wisata budaya dan wisata alam. Tana Toraja memiliki keindahan alam yang luar biasa mulai dari deretan pegunungan dan hijau perbukitannya. Kegiatan yang ditawarkan beragam, mulai dari hiking hingga arung jeram di Sungai Sa'dan dan meminum kopi lezat khas Tana Toraja.
Selain kayaakan alamnya, tempat wisata di Indonesia ini juga kaya akan budaya leluhur yang masih dijaga sampai saat ini. Di sini, ada banyak tradisi kuno yang masih dipertahankan, salah satunya adalah Rambu Solo. Upacara Rambu Solo diyakini masyarakat Toraja sebagai bentuk penghormatan bagi arwah orang yang telah meninggal.
Oleh sebab itu, mereka beranggapan, seseorang belum meninggal jika belum melaksanakan upacara Rambu Solo. Upacara ini memerlukan biaya yang tidak sedikit dan waktu persiapan yang cukup panjang.
Dalam upacara pemakaman ini memerlukan adanya hewan kurban seperti kerbau atau babi sebagai hewan suci yang dapat menghantarkan arwah ke surga. Jumlah kerbau yang dikurbankan tergantung pada strata sosial keluarga yang ditinggalkan. Semakin tinggi strata sosialnya, semakin banyak jumlah kurbannya.
5. Mandalika, Nusa Tenggara Barat
Mandalika merupakan kawasan wisata di Kabupaten Lombok Tengah yang baru saja diresmikan oleh Presiden Joko Widodo sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) pariwisata. Kawasan ini diharapkan menjadi tempat wisata yang akan menarik perhatian pelancong karena akan dilengkapi dengan hotel dan fasilitas rekreasi.
Selain fasilitas rekreasi yang menarik, Mandalika juga terkenal dengan upacara Bau Nyale. Secara etimologis, Bau Nyale terdiri dari 2 suku kata, yakni “Bau” dalam bahasa Indonesia yang artinya menangkap dan “Nyale” adalah cacing lalu yang tergolong jenis filumannelida. Bau Nyale merupakan sebuah acara perburuan cacing laut.
Acara ini diselenggarakan sekitar bulan Februari dan Maret. Kawasan ini mudah diakses karena hanya berjarak 30 menit dari Bandara Internasional Zainuddin Abdul Madjid. Terbentang dari Pantai Kuta, Pantai Seger, hingga Pantai Tanjung Aan dan menghadap Samudera Hindia, diharapkan kawasan ini dapat mengakselerasi sektor pariwisata Provinsi Nusa Tenggara Barat yang sangat potensial.
0 Komentar